CONTOH KASUS CKD ON HD
Seorang anak laki-laki usia 12 tahun dengan BB : 24 kg dengan TB : 130 cm dengan gangguan tumbuh kembang dan riwayat CKD on HD (dijadwal HD 3 x/minggu). Pasien masuk ke ruang ICU dengan keluhan kejang tonik klonik dan gerakan involunter. Saat masuk TD : 141/89 mmHg, nadi : 122x/menit, SatO2 : 99%, dengan support ventilator dan dari hasil pemeriksaan foto rontgen thorax ditemukan adanya infiltrat di kedua lapang paru. Dokter mendiagnosis CKD on HD. Pneumonia dd edema paru dan suspek ensefalitis, dari pemeriksaan laboratorium diperoleh hasil : Hb : 7,9, Leukosit : 9580 (neutrofil : 62 %), Trombosit : 415.000, Ureum : 100,6, Creatinin : 5,45, CRP : 44,27, Na : 133, K : 4,6, Cl : 96.
Terapi
yang diperoleh saat ini adalah :
· Zovirax 500 mg
tiap 8 jam
· Bactesyn 600
mg tiap 6 jam
· Phenytoin 20
mg tiap 12 jam
· Omeprazole 10
mg tiap 24 jam
· Nicardipine
0,6 mcg/kgBB/menit
· Midazolam 45
mg/24 jam (titrasi)
· CaCO3 3 x 500
mg tablet
· Bisoprolol 1 x
2,5 mg tablet
· Bicnat 3 x 2
gram tablet
|
Diagnosis :
CKD on HD, Pneumonia dd edema paru (peradangan paru
disertai pembengkakan paru akibat cairan berlebih)
Subjective
Seorang anak laki-laki usia 12 tahun dengan BB : 24 kg
dengan TB : 130 cm, keluhan kejang tonik klonik dan gerakan involunter.
Objective
Hasil
Pemeriksaan Laboratorium
|
Hasil
Pemeriksaan Foto Thorax
|
Hb
: 7,9, Leukosit : 9580 (neutrofil : 62 %), Trombosit : 415.000, Ureum :
100,6, Creatinin : 5,45, CRP : 44,27, Na : 133, K : 4,6, Cl : 96.
|
Ditemukan
adanya infiltrat di kedua lapang paru. Dokter mendiagnosis CKD on HD.
Pneumonia dd edema paru dan suspek ensefalitis, TD : 141/89 mmHg, nadi :
122x/menit, SatO2 : 99%, dengan support ventilator
|
Terapi yang diberikan :
Nama obat
|
Regimen dosis
|
Indikasi
|
Zovirax (Acyclovir)
|
500
mg tiap 8 jam
|
Antivirus
|
Bactesyn ( Ampicillin + Sulbactam)
Pemilihan
antibiotik CAP menurut ATS (American
Thoracis Society) di ICU (Mandell, 2010)
|
600
mg tiap 6 jam
|
Antibiotik
|
Phenytoin
|
20
mg tiap 12 jam
|
Antikonvulsan
|
Omeprazole
|
10
mg tiap 24 jam
|
PPI
|
Nicardipine
|
0,6
mcg/kgBB/menit
|
Antihipertensi
|
Midazolam
|
45
mg/24 jam (titrasi)
|
Antikonvulsan
dan depresan
|
CaCO3
|
3
x 500 mg tablet
|
Pengikat
fosfat
|
Bisoprolol
|
1
x 2,5 mg tablet
|
Antihipertensi
|
Bicnat
|
3
x 2 gram tablet
|
Menghilangkan/mengurangi
keasaman lambung dan pengurangan kolonisasi H.pylori dan merangsang sintesis prostaglandin (PEI, 2011)
|
Assessment
Problem medik
|
S/O
|
Terapi
|
Analisis
|
DRP
|
CKD
on HD
|
S
: -
O : Ureum : 100,6, Creatinin : 5,45, CRP :
44,27, Na : 133, K : 4,6, Cl : 96.
|
CaCO3
3 x 500 mg tablet + Bicnat 3 x 2 gram tablet
|
1.
Interaksi Fenitoin dan Nicardipine -> Menyebabkan
peningkatan toksisitas phenytoin dan penurunan efek Nicardipine. Toksisitas
Phenytoim Berlebih dapat menyebabkan anemia
2.Interaksi
Fenitoin dan Midazolam ->
Meningkatkan kadar substrat CYP3A4 -> Menurunkan kadar midazolam sehingga
efek menurun .
3.Interaksi
Phenytoin dengan bisoprolol -> Meningkatkan kadar substrat CYP3A4 ->
Menurunkan kadar midazolam sehingga efek menurun.
4.Omeprazole -
> Meningkatkan kadar substrat CYP3A4 -> Menurunkan kadar midazolam
sehingga efek menurun
|
|
Hipertensi
|
S
: -
O
: TD : 141/89 mmHg
|
Bisoprolol
1 x 2,5 mg tablet + Nicardipine 0,6 mcg/kgBB/menit
|
Pemantauan
tekanan darah dan kadar kalsium agar tidak terjadi penurunan fungsi ginjal
akibat hipotensi.
|
|
Pneumonia
dd edema paru
|
S
: -
O
: Leukosit : 9580 (neutrofil : 62 %),
|
Zovirax
500 mg tiap 8 jam + Bactesyn 600 mg tiap 6 jam + Omeprazole 10 mg tiap 24 jam
|
ClCr
pasien ini nilainya hanya 7,28
Zovirax
: Untuk ClCr < 10 ml dosisnya hanya 400 mg per 12 jam
Bactesyn
: CLCr< 10Ml dosisnya hanya 375mg per 12 jam
|
|
Konvulsan
|
S
: keluhan kejang tonik klonik dan gerakan involunter
O
: Hb : 7,9, Leukosit : 9580 (neutrofil : 62 %), Trombosit : 415.000.
|
Phenytoin
20 mg tiap 12 jam + Midazolam 45 mg/24 jam (titrasi)
|
Perlu
pemantauan jarak minum (Omeprazol dg Midazolam)
|
Planning
Nama obat
|
Informasi dan
Rekomendasi terapi
|
Bisoprolol
dan Nicardipine
|
Ganti dengan captopril, melalui berbagai
studi telah terbukti dapat memperlambat proses perburukan fungsi ginjal (NIH
publication, 2011). Hal ini terjadi melalui mekanisme kerjanya sebagai
antihipertensi dan antiproteinuria.
|
Omeprazole
|
Tidak
perlu lagi karena sudah ada Bicnat sebagai obat lambung
|
Asam
Folat
|
untuk menambah kadar hemoglobin dalam
darah
|
Vaksin
Polisakarida pneumococcal
(Viasus,
2011)
|
Sebagai faktor protektif pada penderita
PGK ( pada penderita dengan hemodialisa terjadi penurunan fungsi sistem imun
alami dan adatif yang sebanding dengan penurunan LGF, selain itu terjadi penurunan poliferasi
limfosit yang juga terkait penurunan albumin, dan klirens kreatinin )
|
Diet
rendah protein
|
Pada 6 penelitian memperlihatkan diet
rendah protein berhubungan dengan reduksi sebanyak 42% angka mortalitas
(AHRQ, 2012)
|
Literatur
Viasus
D, Vidal CG, Cruzado JM, Adamuz J, 2011. Epidemiology,
clinical feature and outcomes of pneumonia in patient with chronic kidney
disease. Nephrol dial transplant 26:2899-2906.
The
National Kidney Disease Education Program. Chronic Kidney Disease (CKD) and
diet: assessment, management and treatment. Bethesda: NIH PUBLICATION; 2011.
Perkumpulan
Endokrinologi Indonesia. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus
Tipe 2 Di Indonesia. Jkarta: Perkumpulan Endokrinologi Indonesia; 2011.
Agency
for Healtcare Research and Quality. Comparative effectiveness review, chronic
kidney disease stages 1-3: screening, monitoring, and treatment. Rockville:
AHRQ Publication; 2012.
----------SEMOGA BERMANFAAT-----------