APA SIH INFEKSI SALURAN KEMIH ITU ???
Definisi
Infeksi
saluran kemih (ISK) adalah suatu keadaan dimana kuman atau mikroba tumbuh dan
berkembang biak dalam saluran kemih dalam jumlah bermakna.(1)
Istilah ISK umum digunakan untuk menandakan adanya invasi mikroorganisme pada
saluran kemih.(2) ISK merupakan penyakit dengan kondisi dimana
terdapat mikroorganisme dalam urin yang jumlahnya sangat banyak dan mampu
menimbulkan infeksi pada saluran kemih.(3)
Epidemiologi
Infeksi
saluran kemih merupakan suatu keadaan yang tidak dapat diabaikan karena
insidennya masih cukup tinggi, yaitu sekitar 5,2%(4), sedangkan dari
penderita yang berobat ke dokter umum 0,5 - l % menunjukkan gejala infeksi
saluran kemih.(5) Insiden pada wanita dewasa (5%) lebih banyak dari
pada pria maupun anak - anak, sedangkan pada usia lanjut lebih meningkat dan
mencapai 20-50%.(5) Frekuensi yang tinggi pada wanita disebabkan
oleh karena beberapa faktor, salah satu di antaranya adalah karena saluran
uretra wanita lebih pendek sehingga mudah terkontaminasi oleh kuman-kuman
sekitar perianal.(6-8) Penelitian yang dilakukan terhadap wanita hamil
menunjukan bahwa sekitar 7% memberikan hitung bakteri dalam urine > 100,000
cfu (colony forming unit) / ml.
Sedangkan pada wanita yang tidak hamil frekuensinya berkisar antara 2,8%-22%.
Infeksi nyata terjadi pada kehamilan antara 26 hingga 36 minggu.dengan puncak
insiden pada kehamilan 30-32 minggu.(9)
Insidensi ISK pada kehamilan
Infeksi saluran kemih (ISK) sering ditemukan
pada kehamilan dengan prevalensi sekitar 10 %. Infeksi saluran kemih dibagi
menjadi ISK bagian bawah (bakteriuria asimptomatik, sistitis akut) dan ISK
bagian atas (pielonefritis). ISK tidak bergejala (bakteriuria asimptomatik) dan
ISK bergejala (sistitis akut dan pielonefritis) masing – masing ditemukan pada
2 – 13 % dan 1- 2 % ibu hamil. Di indonesia , Prevalensi bakteriuria
asimptomatik pada kehamilan adalah 7,3 %. 18
Infeksi
saluran kemih tanpa gejala (Bakteriuria asimptomatik) - (1%-1,5%)(7)
Dimana
terdapat bakteri dalam urine lebih dari 100.000 cfu/ml urine. Urine diambil
porsi tengah dengan cara vulva dan meatus urethra eksternus dibersihkan
terlebih dahulu dengan bahan antiseptik. Atau jumlah bakteri antara 10.000
sampai dengan 100.000 bila urine diambil dengan cara kateter urethra. Pada
urinalisis dapat ditemukan adanya leukosit.Bakteriruia asimtomatik (ASB) dapat
mengakibatkan bayi lahir dengan berat badan rendah, kelahiran prematur, abortus
dan kematian ibu dan janin.(7)
Infeksi
saluran kemih dengan gejala (simptomatik)(7)
Dapat
dibagi menjadi:
1)
Infeksi
saluran kemih bagian bawah (sistitis) - (3%-1,3%)
Dengan
gejala dapat berupa disuria, terkadang didapatkan hematuria, nyeri daerah
suprasimpisis, terdesak kencing (urgency),
stranguria, tenesmus dan nokturia. Tetapi jarang sampai menyebabkan demam dan
menggigil. Pada urinalisis dapat dijumpai leukosit dan eritrosit.
2)
Infeksi
saluran kemih bagian atas (pielonefritis) - (1%-2%)
Dengan
gejala berupa nyeri dan tegang pada daerah sudut “costovertebral” atau daerah pinggang, demam, mual dan muntah. Dapat
juga disertai keluhan seperti pada infeksi saluran kemih bagian bawah seperti
disuria, urgensi dan polakisuria, stranguria, tenesmus, nokturia. Pada
pemeriksaan darah dapat dijumpai kadar ureum dan kreatinin yang meningkat dan
pada pemeriksaan urinalisis ditemukan leukosit. Atau pada pemeriksaan imunologi
didapatkan bakteriuria yang diselubungi antibodi.
Penelitian
prospektif pada 656 wanita dengan pielonefritis, di antaranya 73% terjadi pada
antepartum, 8% pada intrapartum dan 19% terjadi pada postpartum. .Pada
antepartum 9% terjadi pada trimester pertama, 46 % terdapat pada trimester
kedua dan 45% terdapat pada trimester ketiga.
Komplikasi
pielonefritis pada kehamilan terutama disebabkan endotoksin yang menyebabkan
kerusakan jaringan. Seringkali secara bersamaan terjadi kerusakan pada beberapa
organ. Sejumlah 10-15% pielonefritis pada kehamilan dengan bakteriemia,
manifestasi ke septic shock(7).
Kehamilan dengan sepsis dan demam tinggi menyebabkan cardiac output turun.
Insufisiensi
pernafasan terdapat 2-8% pada pielonefritis pada kehamilan, hal ini disebabkan
oleh karena toksin dari bakteri dapat mengubah permeabilitas membran
alveoli-kapiler dan menyebabkan edema paru. Gejala klinis berupa sesak nafas,
nafas cepat, kekurangan oksigen, edema paru atau respiratory distress syndrome,
denyut nadi meningkat 110x /menit atau lebih, suhu badan meningkat lebih dari
39ºC, nafas cepat lebih 28x /menit.
Disfungsi
ginjal terdapat pada 25% kehamilan. Disfungsi ini dapat dilihat dari creatinine clearence kurang dari 80 ml
/menit, setelah beberapa hari dapat normal kembali.
Anemia,
ditemukan pada 25-66% kehamilan dengan pielonefritis. Anemia hemolitik timbul
karena lipopolisakharida kuman yang dapat merusak membran sel darah merah.
Etiologi ISK pada Kehamilan
Bakteri
yang terdapat dalam urin (uroptogen) umumnya dapat diisolasi pada bakteriuria
asimptomatik, sistitis dan pienefritis. Escherichia
coli merupakan bakteri patogen patogen utama pada 65 % sampai 80 % kasus,
bakteri lainnya Klebsiella pneumoniae,
Proteus mirabilis, Enterobacter species, Staphylocooccus saprophyticus dan
Streptoccus grup B
Tabel.1
kuman
uropatogen yang umunya diisolasi pada wanita hamil dengan ISK 19
Uropatogen
|
Presentase
|
Escherichia
coli
|
86
%
|
Proteus
mirabilis
|
4
%
|
Klebsiella
pneumoniae
|
4
%
|
Enterobacter
species
|
3
%
|
Staphylocooccus
saprophyticus
|
2
%
|
Streptoccus
grup
B
|
1
%
|
Bakteri tersebut normal terdapat pada
vagina dan bagian distal uretra, serta kolonisasi pada saluran urethra secara
ascenden. Dengan adanya mekanisme miksi dan protein permukaan epitel urethra
dapat mencegah kolonisasi tersebut, namun mekanisme tersebut tidak selalu
berhasil. Selain itu kehamilan dapat menyebabkan glukosuria dan aminoasiduria
yang merupakan media yang baik untuk pertumbuhan bakteri.
------------SEMOGA BERMANFAAT-------------