OBAT-OBAT ANTIDIABETIK ORAL



     Obat    Antidiabetik   Oral    adalah    senyawa    kimia   yang    dapat menurunkan  kadar   gula  darah   dan  diberikan  secara   oral  (Siswandono, 2008).   Menurut    (Farmakologi   dan   Terapi,    2007)   Ada   5    golongan Antidiabetik Oral (ADO) yang dapat digunakan untuk diabetes mellitus dan telah  dipasarkan  di  Indonesia  yakni  golongan  :  Sulfonilurea,  Meglitinid, Biguanid,    Penghambat    α-Glikosidase,    dan    Tiazolidinedion.    Kelima golongan  ini  dapat  diberikan  pada  diabetes mellitus  tipe  II  yang  tidak dapat dikontrol hanya dengan diet dan latihan fisik saja

2.4.1 Golongan Sulfonilurea
Nama obat
Farmakokinetik
Farmakodinamik
Glimepirid





Dimetabolisme dihati dan  diskresi melalui ginjal. Lama  kerja labih dari 12 jam dengan  waktu paruh 10 jam (Dipiro,  2008).
Waktu Paruh :  10 jam
Dosis: oral 1-3 dd 80-320 mg  /hr, dosis maksimum: 320mg/  hari diminum setelah makan  (DIH,2009)
Durasi kerja sampai 24 jam,  dimetabolisme di hati menjadi  metabolit inaktif (Dipiro, 2008).
Dosis: 1 dd 1-4 mg, maks 6 mg   
Merangsang sekresi insulin di  kelenjar pankreas, sehingga hanya  efektif pada penderita diabetes yang  sel-sel  pankreasnya masih  berfungsi dengan baik (Dipiro, 2008)
Efek samping :
Gejala saluran cerna dan sakit  kepala.  sehingga tidak begitu sering menyebabkan efek hipoglikemik  (Soegondo, 2002).
Mekanisme :
Merangsang sekresi insulin di  kelenjar pankreas, sehingga hanya  efektif pada penderita diabetes yang  sel-sel  pankreasnya masih  berfungsi dengan baik(Dipiro, 2008).
Efek samping :
Gejala saluran cerna dan sakit  kepala.  Dibandingkan dengan  Glibenklamid, Glimepirid  lebih jarang menimbulkan efek  hipoglikemik  pada awal pengobatan (Soegondo,  2002).
Glipizid
Tolbutamid. Durasi kerja  sampai 24 jam, dimetabolisme  di hati, dieliminasi ½ di ginjal  dan ½ di feses (Dipiro, 2008).
Waktu Paruh :
Dosis: 
Permulaan 1 dd 2,5-5 mg, bila  perlu dinaikkan setiap minggu  sampai maksimal 2 dd 10 mg.  Dosis tunggal harian sebesar 1  mg terbukti efektif dan dosis  maksimal yang dianjurkan  adalah 8 mg (Katzung, 2010).
Durasi kerja sampai 20 jam,  dalam darah 98% terikat  protein plasma, potensinya  100x lebih kuat dari Tolbutamid. Dimetabolisme  dihati menjadi inaktif, sekitar  2-4 jam
 Dosis : 1 dd 15 mg pada waktu makan pagi, maksimal 2 dd 30  mg (DIH,2009)

Merangsang sekresi insulin di  kelenjar pankreas, sehingga hanya  efektif pada penderita diabetes yang  sel-sel  pankreasnya masih  berfungsi dengan baik(Dipiro, 2008)
Efek samping :
Gejala saluran cerna dan sakit  kepala.  Memiliki efek hipoglikemik  yang poten sehingga pasien perlu  diingatkan untuk  melakukan jadwal makan yang ketat  (Soegondo, 2002).
Kombinasi Obat :
Metformin digunakan sekali sehari  sebagai mono terapi atau dalam  bentuk kombinasi dengan insulin
Mekanisme :
Merangsang sekresi insulin di  kelenjar pankreas, sehingga hanya  efektif pada penderita diabetes yang  sel-sel  pankreasnya masih  berfungsi dengan baik
Edema, flu, hypertensi, aritmia, sakit  kepala, insomnia, migren, depresi.  Jarang menimbulkan Hipoglikemia  dibandingkan gliburid, juga pada  gangguan fungsi hati/ginjal pada  orang usia lanjut (Taketomo, 2003).
Kombinasi Obat :
Merangsang sekresi insulin di  kelenjar pankreas, sehingga hanya  efektif pada penderita diabetes yang sel-sel  pankreasnya masih  berfungsi dengan baik
Efek Samping :
Hipoglikemia


2.4.2 Golongan Meglitinid
     Obat-obat  antidiabetik   oral  golongan  glinida   ini  merupakan  obat antidiabetik   generasi  baru   yang   cara  kerjanya   mirip   dengan   golongan sulfonilurea.   Kedua    golongan   senyawa    antidiabetik   oral    ini   bekerja meningkatkan sintesis dan  sekresi insulin oleh  kelenjar pankreas. Umumnya senyawa  obat antidiabetik  golongan  meglitinid  dan turunan  fenilalanin  ini dipakai dalam bentuk kombinasi dengan obat-obat antidiabetik oral lainnya.
Nama obat
Farmakokinetik
Farmakodinamik
Repaglinid

Durasi kerja sampai 4 jam, dimetabolisme di CYP 3A4 menjadi metabolit inaktif, diekresikan disaluran empedu (Sukandar,2009).
Waktu Paruh :
Dosis : 3-4 dd 1-2 mg ½ jam a.c

Mekanisme: 
Merangsang sekresi insulin dikelenjar pankreas Hipoglikemia dan gangguan  saluran pencernaan (soegondo,2002).


Dosis : 3 dd 60 mg a.c, maksimal 3 dd  180 mg (DIH, 2009).

Meningkatkan kecepatan  sintesis insulin oleh pankreas
Efek samping :
Hipoglikemia dan gangguan saluran pencernaan (ISPA) (soegondo,2002).

2.4.3 Golongan Biguanid
     Obat antidiabetik oral golongan Biguanida bekerja langsung pada hati (hepar), menurunkan   produksi  glukosa  hati.   Senyawa-senyawa  golongan biguanida   tidak merangsang   sekresi   Insulin,   dan  hampir   tidak   pernah menyebabkan  hipoglikemia.  Satu-satunya   senyawa  Biguanid  yang   masih dipakai sebagai obat hipoglikemik oral saat ini adalah Metformin. Metformin masih   banyak  dipakai   di   beberapa  negara   termasuk   Indonesia,  karena frekuensi  terjadinya asidosis  laktat  cukup sedikit  asal  dosis tidak  melebihi 1700 mg/hari dan tidak ada gangguan fungsi ginjal dan hati.
Nama obat
Farmakokinetik
Farmakodinamik
Metformin
Durasi kerja sampai 24 jam, tidak    berikatan dengan protein plasma
Mekanisme : Bekerja langsung pada ,     hati (hepar), menurunkan produksi  glukosa hati. Tidak merangsang  sekresi insulin oleh kelenjar  pankreas.  flu, palpitasi, sakit kepala, asodosis  laktat, anoreksia, diare, dangangguan  penyerapan vitamin B   (Taketomo, 2003), terjadi pada hingga 20% pasien (Katzung, 2010).
Kombinasi Obat :
Gliburid, Glipizid, Glibenklamid dan Rosiglitazon.


2.4.4 Golongan Penghambat α-Glukosidase
   Senyawa-senyawa inhibitor α-glukosidase bekerja menghambat  enzim alfa glukosidase  yang terdapat  pada dinding  usus halus.  Enzim-enzim  α-glukosidase (maltase,  isomaltase, glukomaltase  dan sukrase)  berfungsi  untuk menghidrolisis oligosakarida,  pada  dinding  usus halus.  Inhibisi  kerja  enzim  ini  secara  efektif dapat  mengurangi pencernaan  karbohidrat  kompleks  dan absorbsinya,  sehingga dapat   mengurangi  peningkatan   kadar   glukosa  post   prandial   pada  penderita diabetes. Obat ini  efektif bagi penderita  dengan diet tinggi karbohidrat  dan kadar glukosa plasma puasa kurang dari 180 mg/dl.
     Obat ini hanya mempengaruhi kadar glukosa darah  pada waktu makan dan tidak  mempengaruhi  kadar   glukosa  darah  setelah   itu.  Obat-obat  inhibitor   α- glukosidase  dapat diberikan  sebagai obat  tunggal  atau dalam  bentuk kombinasi dengan obat hipoglikemik lainnya.
Nama obat
Farmakokinetik
Farmakodinamik
Akarbose

Durasi kerja sampai 1-3 jam,  Di Absorpsi <2%
Dosis : permulaan 3 dd 50 mg, bila perlu dinaikkan setelah 1-2 minggu sampai maksimal 3 dd  100 mg. Dianjurkan untuk memberikannya bersama suap
pertama setiap kali makan.
 (DIH, 2009)
Durasi kerja sampai 1-3 jam,  dieliminasi di renal (ISO Farmakoterapi, 2009).



Mekanisme : 
Menghambat kerja enzim enzim  pencenaan yang mencerna karbohidrat, sehingga memperlambat absorpsi  glukosa ke dalam darah  sakit kepala, vertigo, Urticaria, dan hepatitis (Taketomo, 2003)
Obat Kombinasi :
Acarbose dapat diberikan dalam terapi  kombinasi dengan Sulfonilurea, Metformin,atau Insulin(Soegondo, 2002)
Menghambat kerja enzim-enzim
pencenaan yang mencerna karbohidrat,  sehingga memperlambat absorpsi  glukosa ke dalam darah

Efek samping :
Sama dengan Akarbose, tetapi  resorpsinya dari saluran cerna jauh lebih  baik. Karena itu efek sampingnya  mengenai gangguan lambung usus lebih  sedikit (Jansman FGA 1997)






--------------SEMOGA BERMANFAAT-----------------


LihatTutupKomentar