HATI-HATI DENGAN KADAR KOLESTEROL YANG TINGGI
Menurut data dari Kementerian Kesehatan bahwa penyakit
jantung di Indonesia meningkat dari tahun ke tahun. Beberapa faktor diduga
sebagai pemicu penyakit jantung diantaranya obesitas, karena meningkatnya IMT
yang menyebabkan meningkatnya fungsi metabolik tubuh yang membutuhkan suplai
oksigen lebih besar, sehingga beban kerja otot jantung meningkat[1]
. Kolesterol tinggi menjadi salah satu faktor pemicu penyakit jantung koroner. Dimana
Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan salah satu penyakit degeneratif yang terjadi
akibat penyempitan atau penghambatan pembuluh arteri yang mengalirkan darah ke otot
jantung. Bila penyempitan semakin parah, maka dapat terjadi serangan jantung[2].
Kolesterol tinggi juga dapat menjadi pemicu hipertensi dan stroke. Faktor lain
yang diduga terkait yaitu merokok karena terlalu sering merokok dapat
menyebabkan vasokonstriksi otot jantung yang dapat mengurangi kapasitas daya angkut
oksigen ke seluruh tubuh.
Kadar kolesterol yang berlebih dalam darah akan akan
mudah melekat pada dinding sebelah dalam pembuluh darah. LDL yang berlebih melalui
proses oksidasi akan membentuk gumpalan yang jika gumpalan semakin membesar
akan membentuk benjolan yang akan mengakibatkan penyempitan saluran pembuluh
darah. Proses ini biasanya disebut dengan atheroklerosis[3]. Makanan
yang mengandung asam lemak jenuh paling berperandalam menaikkan kadar
kolesterol darah. Lemak jenuh diketahui banyak terdapat dalam bahan makanan sumber
hewani seperti daging, ayam dan susu.
Prevalensi hiperkolesterolemia di Indonesia menurut
Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2004 pada kelompok usia 25-34 tahun
adalah 9,3% dan meningkat seiring betambahnya usia pada kelompok usia 53-64
tahun sebesar 15,5%.Untuk prevalensi hiperkolesterolemia di Indonesia sebesar
1,5% pada laki-laki dan 2,2 pada perempuan[4]. Hasil Riskesdas tahun
2013 proporsi penduduk Indonesia dengan kadar kolesterol di atas normal lebih
tinggi pada perempuan yaitu sebesar 39,6% jika dibandingkan dengan laki-laki
sebesar 30%.
Aktifitas fisik yang seimbang dan berkesinambungan
dapat melatih otot jantung; selain itu aktifitas fisik seperti olah raga dapat
membakar lemak visceral yang dapat
mengganggu otot jantung . Kontraksi dan dilatasi selama berlangsungnya
aktifitas fisik dapat menambah kekuatan otot jantung untuk dapat meningkatkan
aliran darah ke seluruh tubuh. kemudian dengan mengkonsumsi serat juga dapat membantu menurunkan
absorpsi lemak dan kolesterol di dalam darah. Beberapa penelitian menunjukkan
bahwa diet serat dengan cara mengkonsumsi makanan tinggi kacang polong,
termasuk kacang merah, mampu menurunkan kadar kolesterol di dalam darah hingga
10% pada penderita hiperkolesterolemia. Selain itu serat larut air yang
difermentasi dalam usus besar akan menghasilkan asam-asam lemak rantai pendek
yang dapat menghabiskan sintesis kolesterol hati[5].
Semoga artikel ini bermanfaat bagi yang membaca
terimakasih ................... ^_^
Semoga sehat selalu aamiin
Referensi
1. Basha, A.,Obesitas pada hypertensi regulasi system kardiovaskuler. Jurnal
kardiologi Indonesia, 1994,17
2. Soeharto, 1. 2001. KolesteroldanLemakJahat, Kolesterol dan Lemak Baik serta Proses Terjadinya
Serangan Jantung dan Stroke. Jakarta :Gramedia PustakaUtama
3. Annies. Kolesterol dan Penyakit Jantung Koroner Jogjakarta: Ar-Ruzz Media;
2015.
4. Kemenkes RI. Survei Kesehatan Rumah Tangga. Jakarta: Badan Litbangkes Kemenkes
RI; 2004.
5. Khomsan A. Sehat dengan Makanan Berkhasiat Jakarta: PT Kompas Media Nusantara;
2007.