EFEK JANGKA PANJANG JIKA ANAK KEKURANGAN ZAT BESI
Masalah
kekurangan zat besi pada anak kerap tak disadari orangtua. Biasanya ketika
muncul masalah konsentrasi, anak tak aktif, mudah lemas dan lesu atau melalui
pemeriksaan darah, baru diketahui kalau anak mengalami anemia.
Kekurangan
zat besi adalah kondisi ketika kadar ketersediaan zat besi dalam tubuh lebih
sedikit dari kebutuhan harian. Sebagai bagian dari hemoglobin, fungsi utama zat
besi adalah mengantarkan oksigen dari paru-paru untuk digunakan oleh bagian-bagian
dalam tubuh anak.
Tanpa
zat besi, organ-organ tubuh tidak mendapatkan oksigen yang cukup sehingga
menyebabkan gangguan tumbuh kembang anak baik secara kognitif, fisik, hingga
sosial. Faktanya, satu dari tiga anak Indonesia berusia di bawah lima tahun
tercatat anemia (data riset kesehatan dasar/ Riskesdas 2018), di mana 50-60%
kejadian anemia disebabkan oleh kekurangan zat besi.
"
Anak yang kekurangan zat besi belajarnya di sekolah akan terganggu, kurang
responsif, fungsi motoriknya juga turun, main bola cepat capek, cepat lelah,
letih lesu. Dampak jangka panjang, performanya di sekolah menurun, kurang
tanggap, anak jadi cenderung penakut dan peragu, kurang percaya diri,
perilakunya lebih sulit diatur," kata dr. Nurul Ratna Mutu Manikam, M.Gizi,
SpGK, dalam webinar yang digelar Danone, 17 Desember 2020.
-----------------------<<
Semoga Bermanfaat >>-----------------------