Tc-99m MDP (metilen difosfonat)
Tc-99m MDP adalah salah satu radiofarmasi yang digunakan dalam bidang kedokteran nuklir. Berikut adalah beberapa informasi tentang Tc-99m MDP:
Tc-99m
MDP adalah senyawa radiofarmasi yang mengandung teknetium-99m (Tc-99m) dan
metilen difosfonat (MDP). Tc-99m adalah isotop radioaktif yang digunakan dalam
gambaran diagnostik dengan menggunakan kamera gamma.
Tc-99m
MDP digunakan dalam scintigrafi tulang, yang merupakan teknik pencitraan nuklir
untuk mendeteksi penyakit tulang seperti fraktur, tumor, atau infeksi. Tc-99m
MDP secara selektif mengikat ke mineral hidroksiapatit yang ada di dalam
tulang, memungkinkan pencitraan yang akurat dari struktur tulang.
Tc-99m
MDP diberikan kepada pasien melalui injeksi intravena. Setelah disuntikkan,
Tc-99m MDP akan didistribusikan ke dalam sistem peredaran darah dan kemudian
terkonsentrasi di dalam tulang.
Setelah
Tc-99m MDP disuntikkan, pasien akan menjalani pencitraan menggunakan kamera
gamma. Kamera akan merekam radiasi yang dipancarkan oleh Tc-99m yang terikat di
dalam tulang. Data yang diperoleh kemudian diolah menjadi gambar yang menggambarkan
distribusi radiofarmasi di dalam tulang.
Tc-99m
MDP umumnya dianggap aman dengan efek samping yang jarang terjadi. Efek samping
yang mungkin termasuk reaksi alergi ringan, nyeri sementara pada situs
suntikan, atau gangguan pencernaan yang bersifat sementara. Penting untuk
melaporkan riwayat alergi atau kondisi medis tertentu kepada petugas medis
sebelum menjalani pemeriksaan pencitraan.
Perbedaan antara Tc-99m MDP dan NaF (Natrium Fluorida) dalam bone scan adalah sebagai berikut:
Radiotracer yang digunakan:
Tc-99m
MDP: Tc-99m MDP adalah radiofarmasi yang mengandung isotop radioaktif Tc-99m
dan metilen difosfonat (MDP).
NaF:
NaF adalah radiofarmasi yang mengandung isotop radioaktif Fluor-18 (F-18) dan
natrium fluorida.
Tc-99m
MDP: Tc-99m MDP memiliki afinitas tinggi terhadap mineral hidroksiapatit yang
ada di tulang, dan secara selektif terikat
pada tulang aktif atau lesi patologis pada tulang.
NaF:
NaF juga memiliki afinitas terhadap tulang, tetapi afinitasnya lebih umum dan
kurang selektif dibandingkan dengan Tc-99m MDP. NaF terikat pada mineral tulang
yang aktif, tetapi juga dapat terkumpul di area inflamasi atau tulang yang
mengalami penyembuhan.
Keuntungan dan kekurangan:
Tc-99m
MDP: Tc-99m MDP memiliki pengalaman klinis yang luas dan telah digunakan secara
luas dalam praktik klinis. Namun, teknisium-99m hanya tersedia melalui
generator, yang membutuhkan waktu untuk penghasilan isotop.
NaF:
NaF menggunakan isotop Fluor-18 yang dihasilkan melalui siklotron, sehingga
tersedia di pusat-pusat PET yang memiliki fasilitas produksi. NaF juga memiliki
keuntungan dalam mendeteksi lesi tulang yang lebih kecil dan metastasis tulang
yang lebih dini.
Pilihan
penggunaan Tc-99m MDP atau NaF dalam bone scan tergantung pada ketersediaan
fasilitas dan preferensi dokter yang merawat. Dokter akan mempertimbangkan
keuntungan dan kekurangan masing-masing radiofarmasi serta kebutuhan spesifik
pasien untuk memilih yang paling cocok dalam situasi tertentu.
Referensi:
Ziessman, H. A., O'Malley, J. P., & Thrall, J. H. (2018). Nuclear Medicine: The Requisites (4th ed.). Elsevier.